Setiap
anak menginginkan perhatian, utamanya dari orang tuanya. Sehingga tidak heran
kadang anak melakukan apapun demi mendapatkan perhatian orang tuanya. Jika ia
tidak diperhatikan dengan kegiatan baiknya, maka jangan heran ia membuat
masalah hanya demi mendapatkan perhatian. Pada pembahasan kali ini akan kita
uraikan 5 hal yang bisa dilakukan untuk bisa mengubah emosi buah hati menjadi
prestasi.
- Berikan pujian
Pujian
merupakan apresiasi dan tanda perhatian kita pada anak. Jangan pelit pujian
untuk anak kita. Pujian adalah hal murah yang bisa membangkitkan prestasi anak.
Saat ini kebanyakan orang tua lebih memandang kesalahan yang dilakukan anak dari
pada kebaikan yang dilakukannya. Sehingga kebaikan sebanyak apapun tidak
mendapat pujian tapi kesalahan sekali saja akan mendapat cercaan. Ketika orang
tua tidak memberikan pujian atas apa yang dilakukan akan membuat anak tidak
dihargai, ia akan mengira berbuat baik atau tidak sama saja. Ini akan tidak
baik bagi perkembangan anak.
Dalam
memberikan pujian, pilihlah momen yang tepat, pujilah dengan proporsional dan
tidak berlebihan serta buatlah pujian yang spesifik atas kebaikan apa yang
dilakukan buah hati. Semakin spesifik pujian kita, maka buah hati kita akan
paham mana perbuatan yang baik dan dilakukan dan mana yang tidak baik dan harus
ditinggalkan.
- 2 Hindari kata jangan
Semakin
dilarang semakin penasaran, itulah kebanyakan manusia. Selain itu pikiran manusia
tidak bisa menerjemahkan kata – kata negative seperti jangan. Misalnya, jika
saya minta anda untuk tidak membayangkan burung, pasti dipikiran anda malah
terbayang burung. Demikian pula ketika kita meminta anak untuk jangan melakukan
itu, maka perbuatan itu malah akan muncul di pikiran anak. Cara yang paling
tepat adalah katakana apa yang Anda inginkan. Jika Anda ingin buah hati Anda
tenang, maka katakan, “Kalau adek tenang dan belajar adek hebat deh!”, bukan
sebaliknya, “Adek, jangan ramai saying!”. Untuk kalimat yang kedua ini pasti
yang terbayang adalah kata ramai.
- 3. Marah dengan cerdas
Apa
itu marah cerdas? Yaitu marah yang tidak disertai emosi dan dilakukan pada
situasi dan kondisi yang tepat. Sebaiknya jika kita belum bisa mengontrol emosi
kita, lebih baik kita tidak marah ke anak karena hal ini bisa memberikan efek
negative pula. Kita boleh marah pada anak jika anak melakukan kesalahan, tetapi
marahlah yang sewajarnya dan berikan nasihat yang baik pada anak. Sehingga anak
tahu mana perbuatan yang salah dan ia mau meninggalkan.
- 4. Bandingkan dengan positif
Setiap
orang pasti merasa sakit bila dibanding – bandingkan dengan orang lain. Tapi
beda halnya dengan perbandingan yang positif. Perbandingan positif dapat
mendongkrak semangat buah hati. Contoh perbandingan positif misalnya, “Kakakmu
memang rajin sehingga bisa masuk UGM, ayah lihat kamu lebih rajin dari kakakmu,
ayah yakin kamu pasti juga bisa!”.
- 5. Beri teladan nyata
Buah
jatuh tidak jauh dari pohonnya. Itulah peribahasa yang meggambarkan anak itu
tidak jauh dari orang tuanya. Karena orang tua adalah contoh nyata yang dilihat
dan ditiru oleh sang anak. Dari sini kita dapat mengambil pelajaran tentang
pentingnya keteladanan dalam mendidik anak. Bahkan keteladanan itu lebih ampuh
daripada seribu kata-kata. Sehingga, ingin seperti apa anak kita kelak, maka
lakukan itu sekarang.
Demikian
5 hal yang diharapkan mampu mengubah emosi anak menjadi prestasi jika kita bisa
melakukannya dengan baik dan sabar dalam membersamai buah hati. Semoga
bermanfaat.
Artikel
terkait:
Sub:
hypnocreativa4
Referensi:
Hypnocreativa, Teknik Mengelola dan Mengatasi Emosi Buah Hati menjadi Prestasi.
0 comments :
Post a Comment