Cerdas Mendunia!

Monday, 24 June 2019

Mengelola Emosi Buah Hati Menjadi Prestasi


Setiap anak menginginkan perhatian, utamanya dari orang tuanya. Sehingga tidak heran kadang anak melakukan apapun demi mendapatkan perhatian orang tuanya. Jika ia tidak diperhatikan dengan kegiatan baiknya, maka jangan heran ia membuat masalah hanya demi mendapatkan perhatian. Pada pembahasan kali ini akan kita uraikan 5 hal yang bisa dilakukan untuk bisa mengubah emosi buah hati menjadi prestasi.


  1.       Berikan pujian
Pujian merupakan apresiasi dan tanda perhatian kita pada anak. Jangan pelit pujian untuk anak kita. Pujian adalah hal murah yang bisa membangkitkan prestasi anak. Saat ini kebanyakan orang tua lebih memandang kesalahan yang dilakukan anak dari pada kebaikan yang dilakukannya. Sehingga kebaikan sebanyak apapun tidak mendapat pujian tapi kesalahan sekali saja akan mendapat cercaan. Ketika orang tua tidak memberikan pujian atas apa yang dilakukan akan membuat anak tidak dihargai, ia akan mengira berbuat baik atau tidak sama saja. Ini akan tidak baik bagi perkembangan anak.

Dalam memberikan pujian, pilihlah momen yang tepat, pujilah dengan proporsional dan tidak berlebihan serta buatlah pujian yang spesifik atas kebaikan apa yang dilakukan buah hati. Semakin spesifik pujian kita, maka buah hati kita akan paham mana perbuatan yang baik dan dilakukan dan mana yang tidak baik dan harus ditinggalkan.

  1. 2  Hindari kata jangan
Semakin dilarang semakin penasaran, itulah kebanyakan manusia. Selain itu pikiran manusia tidak bisa menerjemahkan kata – kata negative seperti jangan. Misalnya, jika saya minta anda untuk tidak membayangkan burung, pasti dipikiran anda malah terbayang burung. Demikian pula ketika kita meminta anak untuk jangan melakukan itu, maka perbuatan itu malah akan muncul di pikiran anak. Cara yang paling tepat adalah katakana apa yang Anda inginkan. Jika Anda ingin buah hati Anda tenang, maka katakan, “Kalau adek tenang dan belajar adek hebat deh!”, bukan sebaliknya, “Adek, jangan ramai saying!”. Untuk kalimat yang kedua ini pasti yang terbayang adalah kata ramai.

  1. 3.    Marah dengan cerdas
Apa itu marah cerdas? Yaitu marah yang tidak disertai emosi dan dilakukan pada situasi dan kondisi yang tepat. Sebaiknya jika kita belum bisa mengontrol emosi kita, lebih baik kita tidak marah ke anak karena hal ini bisa memberikan efek negative pula. Kita boleh marah pada anak jika anak melakukan kesalahan, tetapi marahlah yang sewajarnya dan berikan nasihat yang baik pada anak. Sehingga anak tahu mana perbuatan yang salah dan ia mau meninggalkan.

  1. 4.    Bandingkan dengan positif
Setiap orang pasti merasa sakit bila dibanding – bandingkan dengan orang lain. Tapi beda halnya dengan perbandingan yang positif. Perbandingan positif dapat mendongkrak semangat buah hati. Contoh perbandingan positif misalnya, “Kakakmu memang rajin sehingga bisa masuk UGM, ayah lihat kamu lebih rajin dari kakakmu, ayah yakin kamu pasti juga bisa!”.

  1. 5.    Beri teladan nyata
Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Itulah peribahasa yang meggambarkan anak itu tidak jauh dari orang tuanya. Karena orang tua adalah contoh nyata yang dilihat dan ditiru oleh sang anak. Dari sini kita dapat mengambil pelajaran tentang pentingnya keteladanan dalam mendidik anak. Bahkan keteladanan itu lebih ampuh daripada seribu kata-kata. Sehingga, ingin seperti apa anak kita kelak, maka lakukan itu sekarang.

Demikian 5 hal yang diharapkan mampu mengubah emosi anak menjadi prestasi jika kita bisa melakukannya dengan baik dan sabar dalam membersamai buah hati. Semoga bermanfaat.

Artikel terkait:

Sub: hypnocreativa4
Referensi: Hypnocreativa, Teknik Mengelola dan Mengatasi Emosi Buah Hati menjadi Prestasi.

Share:

0 comments :

Post a Comment

Translate

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Powered by Blogger.

Flag Counter

Flag Counter