Cerdas Mendunia!

Friday 10 May 2019

KPPS Pemilu Serentak 2019


Pemilu serentak tahun 2019 ini beda dari biasanya dan merupakan sejarah baru bagi Indonesia. Pada pemilu serentak ini dilakukan pemilah Presiden-Wakil Presiden, DPR-RI, DPD, DPRD-1, dan DPRD-2 dalam satu waktu. Jadi pada saat memilih seorang pemilih mencoblos 5 kartu suara sekaligus. Dari banyaknya jumlah kartu suara saja sudah membuat pemilih terkadang pusing, maka apalagi petugas pemilu dalam hal ini Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Berdasarkan data dari KPU yang dilaporkan oleh www.cnnindonesia.com pada Sabtu 5 Mei 2019 saja terdapat 440 orang KPPS meninggal dunia, sementara petugas yang sakit 3.788 orang. Banyak media yang memberitakan penyebab utama kejadian ini adalah karena kelelahan bekerja. Lebih detail lagi, meraka yang sakit bahkan sampai meninggal dunia memang memiliki riwayat sakit sejak awal. Untuk itu, pada tulisan ini saya akan sharing tentang pengalaman saya ikut serta menjadi KPPS pada pemilu 2019 ini.

Sebelum menceritakan pengalaman saya, ada baiknya kita kenalan dulu tentang apa tugas KPPS. KPPS adalah panitia penyelenggara pemilu yang bertugas langsung di TPS (Tempat Pemungutan Suara). Setiap TPS terdapat 7 anggota KPPS dan 2 petugas keamanan. Berikut sekilas tugas masing – masing anggota KPPS:
  1. KPPS -1 merupakan ketua KPPS yang bertugas memimpin pemungutan suara di TPS dan menandatangani surat suara yang digunakan.
  2. KPPS – 2 bertugas mengisi nama kecamatan dan kelurahan serta no TPS pada kertas suara
  3. KPPS - 3 membantu KPPS -1 dan KPPS-2
  4. KPPS - 4 bertugas menerima formulir C-6 dan mamastikan pemilih belum mencoblos sebelumnya
  5. KPPS - 5 bertugas menulis absen pemilih setelah mengumpulkan formulir C-6
  6.  KPPS  - 6 bertugas memandu pemilih dalam memasukkan kertas suara ke kotak suara
  7. KPPS – 7 bertugas meminta pemilih untuk mencelupkan cari seusai mencoblos

Pemilu serentak kali ini memakai 5 surat suara dimana tersedia lima kotak pula sesuai jenis surat suaranya dan dokumen-dokumen lain untuk pencatatan hasilnya. Pemilu ini merupakan kali pertama saya ikut sebagai KPPS. Hanya 2 anggota KPPS kami yang sudah berpengalaman. Pernah berbincang dengan ketua KPPS kami, anggota KPPS sekarang memang dipilih banyak anak muda dengan tujuan regenerasi kedepannya. Dan pemilihan ini pun tepat pada akhirnya karena memang banyak sekali pekerjaan yang harus dilakukan.

Kegiatan dimulai pukul 06.00 dimana anggota KPPS, saksi, dan panwas sudah siap, kemudian TPS dibuka untuk pemilih pada pukul 07.00. Agenda awal adalah membuka kotak suara dan merekap isinya.Walau agak pusing saking banyaknya form, akhirnya selesai juga direkap dan segera membuka TPS untuk pemilih. Selanjutnya kami menempati posisi masing – masing.

Pencoblosan dilakukan pukul 07.00 sampai pukul 13.00 berjalan lancar. Selanjutnya kami istirahat bergantian dan dilanjutkan dengan perhitungan suara. Perhitungan suara dimulai dari Kotak Pasangan Presiden, untuk perhitungan ini berjalan lancar dan beres. Selanjutnya perhitungan dilanjutkan pada Kotak DPR-RI, pada perhitungan ini cukup rumit karena perhitungan terdiri dari caleg dan dua puluh partai peserta pemilu. Pada perhitungan ini juga ada yang namanya surat suara sah partai dan sah caleg. Pada perhitungan pertama ini agak lama dan selesai sekitar mahrib.

Kemudian istirahat sebentar dan dilanjutkan perhitungan 3 kotak selanjutnya. Karena sudah belajar dari perhitungan kotak DPR-RI kali ini bisa lebih cepat. Perhitungan seluruh kotak suara selesai pukul 22.00. Lega rasanya. Sekarang selanjutnya merekap hasil ke formulir-formulir yang tersedia. Salah satu formulir yang cukup dikenal adalah form C1 dimana berisi rekap hasil perhitungan suara.



Pengisian C1 selesai, formulir lain juga sudah, selanjutnya dikemas ke amplop yang telah disediakan. Disini ada masalah lagi, ternyata harus disalin banyak, akhirnya menyalin lagi. Sekitar jam 23.00 baru selesai. Semua anggota sudah lelah nampaknya. Bahkan ada yang asam lambung naik. Tetapi berkat kerja sama dan kerja keras semua anggota akhirnya pukul 24.00 selesai semuanya dan siap kirim ke PPS di Kelurahan. Dengan berkendara motor, kami mengirim kotak suara beserta rekap hasil perhitungan suara yang sudah disegel. Setelah dicek oleh petugas PPS dan lengkap semua, akhirnya kami bisa pulang pukul 01.00 dini hari, itu pun ketika melewati TPS lain masih ada yang belum selesai.

Bahkan ada juga di pemberitaan media ada TPS yang shubuh baru selesai melakukan perhitungan. Kerja 24 jam. Maka tak heran jika banyak yang jatuh sakit karena kelelahan bahkan yang memiliki riwayat penyakit sampai meninggal dunia. Harapannya kedepannya pemerintah lebih memperhatikan mekanisme pemilu sehingga tidak menyebabkan jatuhnya korban dari kalangan panitia pemilu. Begitulah sekilas pengalaman saya selama menjadi anggota KPPS. Cukup sibuk dan lelah, tapi saya lega dan bangga.

Share:

Translate

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Powered by Blogger.

Flag Counter

Flag Counter