Cerdas Mendunia!

Friday 14 June 2019

Istiqamah Setelah Ramadhan


Tanda diterimanya amal adalah Jika amalan baik yang dilakukan menimbulkan amalan-amalan baik lainya. Sebaliknya, amalan buruk akan berbuntut pada amalan buruk selanjutnya. Seperti dikatakan oleh salah seorang ulama salaf :

 “Diantara ganjaran amal shalih adalah amal shalih setelahnya. Dan diantara ganjaran dosa adalah dosa setelahnya.”

Selanjutnya bagaimana dengan amalan kita di bulan Ramadhan? Maka sesuai dengan tanda diterimanya amalan, maka mari kita jaga dan istiqamahkan amalan kita selama bulan Ramadhan. Berikut adalah beberapa amalan yang seharusnya kita jaga setelah bulan ramadhan ini:



1)    Menjaga sholat 5 waktu
Dari Mu’adz bin Jabal, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.” (HR. Tirmidzi no. 2616 dan Ibnu Majah no. 3973. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan).

2)    Menjaga sholat berjamaah
Shalat berjamaah adalah sunah yang sangat ditekankan sesuai sabda Nabi SAW berikut:

 “Demi Dzat yang jiwaku berada di tanganNya, sungguh aku bermaksud hendak menyuruh orang-orang mengumpulkan kayu bakar, kemudian menyuruh seseorang menyerukan adzan, lalu menyuruh seseorang pula untuk menjadi imam bagi orang banyak. Maka saya akan mendatangi orang-orang yang tidak ikut berjama’ah, lantas aku bakar rumah-rumah mereka. (HR. Bukhari dan Muslim).

Sedangkan keutamaan shalat berjamaah adalah pahalanya yang besar hingga 27 derajad.
“Shalat dengan berjamaah itu lebih baik daripada shalat sendirian dengan 27 derajat” (HR. Bukhari dan Muslim).

3)    Menjaga sholat malam
Waktu terbaik untuk melaksanakan shalat malam (qiyamul lail) adalah pada sepertiga malam, jika tidak bisa maka sebelum tidur, jika tidak bisa maka setelah isya seperti shalat tarwaih. Minimal 2 rakaat atau shalat witir saja.

Shalat malam adalah amalan sunah yang sangat diperhatikan Rosul. Sebagaimana disebutkan dalam hadist:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melaksanakan shalat malam hingga kaki beliau bengkak.”
Ada yang bertanya, “Kenapa Engkau berbuat demikian, wahai Rasulullah? Bukankah Allah telah mengampuni  dosa-dosamu yang terdahulu dan yang akan datang?”

Beliau menjawab, “Apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang bersyukur?.” (HR. Al-Bukhari No. 4873; HR. Muslim No. 2819)

4)    Menjaga puasa dengan melakukan puasa shunah
Hal ini karena amalan sunah akan menutup kekurangan amalan wajib. Demikian pula puasa sunah akan menutup kekurangan pada puasa wajib, misalnya dulu ketiga puasa wajib kurang tulus niatnya dll.

Dari Abu Ayyub al-Anshari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 “Barangsiapa yang berpuasa (di bulan) Ramadhan, kemudian dia mengikutkannya dengan (puasa sunnah) enam hari di bulan Syawwal, maka (dia akan mendapatkan pahala) seperti puasa setahun penuh.” HSR Muslim (no. 1164).

5)    Menjaga bacaan al – qur’an
Nabi SAW sedih karena umatnya mangabaikan al-qur’an seperti yg diabadikan dalam QS al-furqan: 30 yang artinya: Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan".

Banyak sekali pahala membaca al-qur’an, salah satunya seperti disebutkan dalam QS Al Fathir berikut:
 “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”. “Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir: 29-30).

Referensi: muslim.or.id

Share:

0 comments :

Post a Comment

Translate

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Powered by Blogger.

Flag Counter

Flag Counter