Cerdas Mendunia!

Sunday 13 October 2019

Perikanan Bioflok Lele


Budidaya lele begitu menjamur di seluruh provinsi di Indonesia. Masalah utama dari budidaya lele adalah biaya pakan berupa pellet yang mahal sehingga perlu dicari solusinya. Ikan lele sendiri memiliki sifat noktural artinya aktif bergerak mencari makan pada malam hari. Ikan lele adalah pemakan hewan dan pemakan bangkai, sehingga salah satu cara yang dilakukan untuk penghematan pakan pellet, bisanya peternak lele memberikan bangkai sebagai makanan lele.


Salah satu cara yang terkenal dalam budidaya lele adalah system bioflok. Sistem ini terbukti dapat menghemat pakan lele. Kalian mungkin sudah banyak mendengar tentang system budidaya bioflok ini. Sistem ini identic dengan pemakaian kolam bundar. Akan tetapi, tidak semua pengguna kolam bundar memakai Teknik bioflok ini. Sebenarnya apa itu bioflok?

Bioflok berasal dari kata bios yang artinya kehidupan dan floc yang artinya gumpalan. Jadi bioflok adalah kumpulan dari berbagai organisme (bakteri, jamur, protozoa, cacing dll) yang tergabung dalam gumpalan. Teknologi bioflok pada awalnya merupakan adopsi dari teknologi pengolahan limbah lumpur aktif secara biologi dengan melibatkan aktivitas mikroorganisme seperti bakteri.

Budidaya ikan dengan menerapkan Teknik biofloc berarti memanfaatkan bakteri/ mikroba yang menguntungkan untuk menjaga kondisi media budidaya (air). Seperti dapat dilihat dari gambar dibawah ini. Bioflok terbentuk dari sisa pakan yang tidak termakan dan kotoran lele yang diolah oleh bakteri menjadi bioflok yang dapat dimakan kembali oleh lele serta tidak merusak kondisi air kolam.

Untuk menciptakan system biolfok diperlukan bakteri beserta kondisi yang mendukung kehidupan bakteri (probiotik) pembentuk bioflok. Komponen yang diperlukan bakteri bioflok untuk hidup adalah makanan dan oksigen. Untuk itu, pada system biolfok selain diberikan probiotik (bakteri) diberikan pula prebiotik (makanan bakteri) ke dalam kolam. Sedangkan oksigen diperoleh dengan menggunakan aerator. Prebiotik yang sering dipakai biasanya molase (tetes tebu).

Keuntungan dari system bioflok adalah:
  • Sedikit dalam penggantian air karena kualitas air lebih terjaga
  • Tidak tergantung sinar matahari
  • Padat tebar lebih tinggi, mencapai 3000 ekor/m3
  • Produktivitas tinggi
  • Efisien pakan (FCR-food consumption ration mencapai 0.7)
  • Efisien dalam pemanfaatan lahan
  • Ramah lingkungan


Referensi:
Buku Saku, Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok, Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya, 2017.

Share:

Translate

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Powered by Blogger.

Flag Counter

Flag Counter