Cerdas Mendunia!

Sunday 16 June 2019

Orang Tua dalam Prespektif Pendidikan Anak


Anak merupakan karunia besar yang diberikan Alloh kepada pasangan suami – istri. Setiap pasangan mengharapkan kehadiran anak. Akan tetapi, ternyata tidak semua pasangan tadi mempersiapkan bekal yang matang dalam pendidikan anak. Memiliki anak memerlukan kesiapan dari berbagai sisi, baik dari sisi materi, mental, maupun spiritual.


Anak yang baru lahir ibarat kertas putih tak bernoda, kemudian orang tuanya lah yang membentuknya dengan pendidikan yang diberikan. Menurut penelitian, 90 % permasalahan anak disebabkan oleh kesalahan dan ketidaktahuan orang tua akan cara komunikasi dan penyampaian nilai yang baik pada anak. Sebagaian besar orang tua menganggap anak sebagai objek yang harus nurut sehingga bisa diperintah dan menjalankan setiap perintah yang diberikan padanya. Mereka lupa bahwa anak juga merupakan individu dalam bentuk kecil yang memiliki pikiran, perasaan dan keinginan. Setiap anak memiliki cirri khas masing – masing. Seibu dan sebapak bukan berarti sama dalam sikap dan perilaku.

Sebagai orang tua, kita memiiki tiga pilihan sikap dalam pendidikan anak yaitu orang tua nyasar, orang tua bayar, dan orang tua sadar. Mari kita bahas lebih lanjut ketiganya agar kita bisa lebih jelas mengetahui posisi kita ada di golongan mana dan memutuskan untuk memilih golongan yang lebih baik untuk kita tempati dalam pendidikan anak buah hati kita.
Pertama, orang tua nyasar. Golongan pertama ini adalah orang tua yang memiliki anak tanpa ada persiapan, tidak memiliki ilmu, tidak mau belajar, dan menjadi orang tua menurutnya hanya menjadi beban. Orang tua model ini hanya menjalankan kehidupan sehari – hari dengan perulangan tanpa kemajuan. Akhirnya ia terperangkap dalam kejenuhan rutinitas tetapi tidak berani keluar dari perangkap itu. Antusiasnya merosot dan merasa setiap yang dilakukan anak adalah masalah. Orang tua jenis ini sering mengalami lonely syndrome yaitu merasa kesepian ditengah keramaian orang banyak.

Kedua, orang tua bayar. Orang tua pada posisi ini adalah yang hanya mengandalkan pihak ketiga dalam pendidikan anaknya. Biasanya dilakukan oleh meraka yang tersibukkan dengan kerja dan hanya mengandalkan sekolah dalam pendidikan anaknya. Prinsip dari orang tua bayar adalah uang bisa melakukan segalanya. Jika didapatinya nilai raport anak jelek atau sikap anak kurang baik maka dia akan protes, baginya pengeluaran besar harus sebanding dengan prestasi anak. Sebenarnya golongan ini hampir sama dengan golongan orang tua nyasar, hanya saja memiliki kelebihan perekonomian sehingga pendidikan anak dititipkan ke orang lain, dia hanya tahu bayar.

Ketiga, orang tua sadar. Orang tua yang benar-benar sadar bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab besarnya. Orang tua sadar selalu belajar terus – menerus. Baginya guru adalah partner, sekolah dan tempat kursus adalah mitra dalam pendidikan anaknya. Orang tua sadar paham bahwa mendidik tidak bisa mendadak, karena mendadak tidak bisa mendidik. Untuk itu, ia persiapkan dengan baik projek besarnya dalam pendidikan anak.

Sub: hypnocreativa1
Referensi: Hypnocreativa, Teknik Mengelola dan Mengatasi Emosi Buah Hati menjadi Prestasi.

Share:

0 comments :

Post a Comment

Translate

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Powered by Blogger.

Flag Counter

Flag Counter