Cerdas Mendunia!

Tuesday, 7 September 2021

Time line penelitian

 Berikut adalah contoh time line penelitian dengan waktu dan target capaian yang jelas.



Share:
Blogger Tricks

Wednesday, 29 July 2020

Contoh MC Basa Jawa

Dapat tugas jadi MC lagi, dan kali ini bahasa jawa. Meskipun saya orang jawa tulen, tapi untuk pakai bahasa jawa kromo, apalagi untuk acara, saya sangat jarang. Untuk itu, kali ini saya cari referensi dan merumuskan yang enak saya pahami. Berikut naskah rumusan saya dari hasil kombinasi berbagai sumber. Semoga bermanfaat.

Assalaamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillahirabblih ‘alamin wassholatu wassalamu ‘ala asyrafil ambiyai warmursalin wa ‘ala ‘alihi washohbihi ajmain amma ba’du.

Hadhirin Jamaah Sholat Iedhul Adha, langkung rumiyin monggo kito panjataken raos puji syukur wonten ngarsanipun Allah SWT ingkang sampun maringi kito pinten-pinten kenikmatan, sehinggo wonten ing enjang punika kito saget makempal wonten ing Masjid Al-Munawarah mriki kangge nindakaken sholat Iedhul Adha, kanti wilujeng mboten wonten halangan setunggal punopo.

Sholawat soho salam mugi-migi kunjuk dumateng Nabi Muhammad SAW, engkang mbeto umatipun saking zaman jahiliyah tumuju zaman islamiyah engkang kito raosaken sak meniko, soho engkang kito antu-antu syafaatipun wonten ing yaumil Qiyamah Amin.

Wonten mriki kuwulo kajibah minongko pranoto hadicoro, badhe maosaken susunan acoro Sholat Iedhul Adha ing enjang punika:

Adicoro kaping setunggal inggih meniko : Pambuko

Adicoro kaping kalih inggih meniko          : Iqamah
Adicoro kaping tigo inggih meniko            : Sholat Iedhul Adha kalanjutakan khutbah
Adicoro kaping sekawan inggih meniko : Panutup


1)    Acoro kaping setunggal inggih puniko pambuko, monggo acoro wonten ing dalu puniko kito bikak kanthi waosan basmallah sesarengan.

2)   Adicoro kaping kaleh enggeh puniko Iqamah ingkang bande dipun kumandangaken dining Bpk Purwanto, sumonggo.

3)   Adicoro kaping tigo enggeh puniko Sholat Iedhul Adha kelanjutaken khutbah ingkang dipun pimpin Bpk Ustad Muhammad Nur Hakim.

4)    Adicoro kaping pungkasan inggih puniko penutup, monggo kita tutup rangkaian acara sholat iedul adha punika kanthi waosan hamdallah sesarengan. 

Mekaten saking kawulo menawi wonten atur engkang lepat, kulo nyuwun agungin pangapunten.

Share:

Friday, 17 July 2020

Duolingo 1: Test Bahasa Inggris


Pada artikel kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya mengambil test Bahasa Inggris “Duolingo.” Apa itu Duolingo? Duolingo adalah salah satu test Bahasa inggris seperti TOEFL dan IELTS. Lantas apa perbedaan Duolingo dengan TOEFL ataupun IELTS? Pertama test Duolingo berbasis internet, sedangkan TOEFL ada yang berbasis paper, computer dan internet, sedangkan IELTS ada yang berbasis paper dan computer. Keuntungan lain adalah biaya test Duolingo yang lebih murah yaitu sekitar 49 USD sedangkan TOEFL (resmi ETS) dan IELTS adalah sekitar 200 USD. Selain itu, pada Duolingo test kita bebas menentukan kapan kita mau test dan dapat melakukan test dimana saja asalkan ada laptop dan koneksi internet. Sedangkan kekurangan Duolingo test adalah belum diakui oleh semua universitas atau Lembaga di dunia, tetapi sebagian besar Amerika dan Eropa sudah mengakui Duolingo test.

Duolingo sendiri selain menyediakan test Bahasa inggris juga memiliki aplikasi untuk belajar Bahasa free yang bisa di download di PlayStore Google. Aplikasi ini adalah aplikasi pembelajaran Bahasa yang cukup menarik dan lengkap. Pada aplikasi Doulingo kita bisa memilih beberapa Bahasa yang akan dipelajari sekaligus. Pembelajarannya juga enak, step by step. Ada target harian yang bisa diset dan akan memberikan pengingat setiap harinya. Untuk lebih semangat, pada aplikasi juga memberikan reward dan kompetisi antar pengguna dengan point yang didapat selama pembelajaran.


Gambar. Tampilan aplikasi Duolingo

Kembali ke Duolingo English test. Untuk mengambil Duolingo English test kita tinggal login ke web Duolingo. Pada web ini kita juga diberikan menu Latihan test yang dapat memberikan gambaran pengguna tentang test Duolingo dengan durasi Latihan sekitar 15 menit. Sedangkan untuk test Duolingo sendiri sekitar 45-60 menit. Pada test ini akan diuji beberapa kemampuan Bahasa seperti pada test TOEFL dan IELTS yang meliputi listening, reading, writing dan speaking. Bedanya jika pada TOEFL dan IELTS masing – masing bagian test tersendiri, pada Duolingo tiap bagian test akan bergantian secara adaptif. Inilah keunggulan Duolingo yang disusun dengan menerapkan teknologi Artificial Intelligent (AI). Jadi jangan heran jika semkin banyak jawaban benar kita maka soal akan semakin sulit dan sebaliknya.

Gambar. Tampilan website Duolingo

Dimana belajar Duolingo? Karena termasuk jenis test baru, belum banyak referensi ataupun buku khusus tentang Duolingo. Tetapi tenang, di internet dan juga youtube sudah banyak orang yang mengulas tentang test ini. Mulai dari penjelasan test secara umum hingga tips untuk mendapatkan skor yang bagus. Bahkan simulasi yang dibuat seperti test sungguhan juga ada. Silakan di-searching sendiri ya.

Test Duolingo ini semakin popular di era pandemic covid-19. Hal ini karena kesulitan dalam melakukan test TOEFL dan IELTS maka semakin banyak sekolah dan universitas yang menerima hasil test Duolingo. Akan tetapi, memang ada yang mengkhususnya menerima Duolingo khusus masa pandemi ini. Ada juga yang menyaratkan skor Duolingo tetapi setelah diterima tetap harus melakukan test IELTS.

Secara keseluruhan test ini cukup menarik, karena dengan harga yang terjangkau sudah diakui oleh banyak Lembaga atau universitas internasional dan juga bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja. Pada website resmi Duolingo juga menyediakan konversi nilai antara Duolingo dengan TOEFL IBT dan IELTS. Link websited Duolingo. Selamat mencoba. Silakan baca part 2 untuk tahu pengalaman saya Ketika mengambil Test Duoingo.

Share:

Tuesday, 19 November 2019

Mencicipi 4 Jenis Kereta Api


Kali ini saya akan bercerita pengalaman saya ke Jakarta dan mencicipi naik empat kereta yang berbeda. Awal November ini saya ada acara di Jakarta untuk mengikuti sebuah conference. Saya berangkat malam hari dari Solo dengan menggunakan kereta jarak jauh dan rencananya besok pulang dengan kereta luxury yang kata orang di medsos nyaman itu, tapi gagal karena tiketnya habis. Selamat deh uang saya untuk membayar tiket luxury yang setara dengan harga tiket pesawat ini. Berikut pengalaman saya.

Kereta jenis pertama yang saya naiki adalah Argo Dwipangga dengan harga tiket sekitar 500 ribu. Pada kereta yang pertama ini saya lupa memfoto. Kereta eksekutif ini merupakan produk 2015 kalau tidak salah. Dengan tempat pijakan kaki yang kalau diinjak akan sangat jauh berhentinya. Jadinya saya tidak pakai injakan kaki. Cukup nyaman memang, tetapi kalau bisa milih sama – sama kelas eksekutif saya prefer yang kursinya warna biru itu karena pijakan kaki dan sandaran kepalanya lebih bagus, menurut saya. Pada saat sampai Jogja, kereta mengalami kendala lokomotif. Tapi sgera diatasi dengan professional meskipun kami harus menunggu 40 menit.

Turun di Gambir, saya menggunakan ojek online menuju lokasi acara. Besoknya saya meluangkan waktu untuk mencoba MRT Jakarta. Sebenarnya sudah sejak lama pengen naik, tapi baru kesampaian. Sepanjang ada niat baik, disitu ada jalan, hehe. Dan rejeki nomplok pun datang, selaian dapat naik MRT dibayari pula sama pihak seminar dengan e-money edisi khusus seperti dibawah ini.


Saking exited nya naik MRT, sampai – sampai foto sana-sini bahkan memvideo dari dalam waktu kereta berjalan. Tentu di jalur bukan bawah tanah ya. Berikut tampak dalam MRT Jakarta yang tidak telalu ramai. Lebih terkondisi dibanding KRL, kata orang karena tiket MRT lebih mahal sih. Tiket MRT yang saya coba dari Lebak Bulus menuju Dukuh Atas seharga 14 ribu.

Di stasiun MRT Lebak Bulus ada hal yang luar biasa khususnya buat para Railfans, yaitu DIPO MRT.Dari atas stasiun kita bisa melihat beberapa MRT yang terparkir dan mengambil foto sepuasnya. Berikut hasil jepretan kamera HP saya.


Setelah puas dengan MRT saya menuju ke stasiun Dukuh Atas untuk berpindah menuju kereta bandara atau dikenal dengan Railink di Stasiun BNI city yang letaknya dekat dengan stasiun MRT Dukuh Atas. Buru – buru karena sudah beli tiket kereta bandara, eh sampai sana telat juga. Hangus tiket kereta bandara seharga 40 ribu. Karena terlanjur sampai stasiun Railink saya membeli tiket railink di mesin tiket yang tersedia. Kaget juga sih harga di mesin tiket 70 ribu padahal waktu kemarin beli online cuma 40 ribu. Mungkin ada yang tahu alasannya? Tulis di komen ya.

Berikut penampakan sisi luar dan dalam Rainlink. Kereta buatan Madiun ini cukup modern dan nyaman juga. Sebanding dengan harga tiketnya. Tapi saya salut dengan mode transportasi yang terintegrasi ini. Sangat membantu penumpang apalagi yang jarang jalan – jalan seperti saya ini.



Terakhir sampai Bandara Soeta, saya harus mencicipi kereta yang terakhir untuk berpindah terminal yaitu Skytrain. Kereta jenis ini berbeda dengan tiga jenis kereta lainya karena berjalan diatas rel beton menggunakan roda karet. Untuk kecepatan dan jalur yang pendek memang ok, tapi untuk jalur yang panjang, roda ban akan cepat aus karena menahan beban yang berat. Yang paling saya suka dari skytrain adalah gratis, hehe. Berikut penampakan cabin di bagian ekornya, sedangkan bagian kepada masih ada masinis yang mengemudikan. Cukup sampai disini cerita saya dan terima kasih sudah mampir di laman ini.


Share:

Translate

Tentang Penulis

Tentang Penulis
Powered by Blogger.

Flag Counter

Flag Counter